Total Tayangan Halaman

Sabtu, 12 Maret 2011

Persetubuhan di Pengadilan Negeri Jakarta

"Ugh.. Oooohhhhh.." kata Nia saat tangan Pak jaksa menyentuh halus itilnya. Dijelajahinya secara perlahan daging mentah itu.

Kacang ibu Nia dikocok perlahan oleh jaksa itu. Diam-diam Nia mulai merasakan nafsu birahinya meningkat. Selama lebih kurang lima menit tangan itu mengocok nonok ibu Nia sehingga nonok itupun mulai basah oleh cairan kawinnya tanda sudah siap untuk dikawini oleh kontol Pak jaksa.

Entah bagaimana mulanya tahu-tahu celana dalam wanita itu sudah melorot dan batang kontol yang sedari tadi kencang menempel di pinggangnya sudah menembus nonok yang basah oleh lendir birahi itu. Nia lupa dimana dia berada.

"Ugh.. ugh.." desis ibu muda itu penuh nafsu setiap kali kontol itu masuk ke nonoknya yang dalam.

Tanpa diperitah lagi Nia menaik turunkan tubuhnya yang sudah gatal itu. Lewat jendela Nia menyaksikan orang-orang yang tampak berlalu lalang. Selama lebih dari lima belas menit Nia menaik turunkan tubuhnya. Udara ruangan yang pengap menyebabkan mereka berkeringat. Nia dan Pak jaksa sudah lupa daratan. Pompaan Nia di kontol Pak jaksa menimbulkan sensasi yg luar biasa buat nikmatnya buat jaksa itu. Jaksa itu tidak menyangka dapat menyetubuhi istri orang. kontol* itu benar-benar menikmati setiap genjotan nyonya muda itu. Nia mulai menikmati batang kontol pemerkosanya karena terhanyut dalam nafsu birahi yang membakar. Nia kemudian tanpa malu lagi berdiri dan tangannya bertumpu di meja. Jaksa itu tersenyum menyeringai.

Dalam posisi menungging seperti itu baru sakarang tampak dengan jelas pemandangan yang sangat merangsang bagi Sibeo karena tadinya ia tidak dapat melihat dengan jelas karena posisi Nia yang berada dalam pangkuannya. Tampak dengan jelas sekali oleh mata laki-laki itu lubang kawin wanita itu yang dipayungi oleh rambut-rambut jembut yang panjang dan sangat lebat sekali, bahkan sampai mencapai lubang duburnya. Nonok itu tampak sudah berwarna sangat merah pertanda sudah sangat birahinya wanita muda dihadapannya itu, ingin segera dipuasi birahinya.

"Ibu sudah gatel ya?" ejeknya.

Nia diam saja. Tak dapat dipungkiri lagi ia merasakan kegatalan yang luar biasa di lubang kawinnya, ia ingin dikawini dengan gaya kontol rupanya. Wanita ini sudah lupa bahwa dia adalah isteri Anton.

"Ahhh.. ahhhh.." desis Nia ketika merasakan nonoknya yang kegatalan itu sudah digaruk oleh kontol jaksa itu ketika batang itu sudah kembali masuk dan menghujam nonok basah Nia.

"Plaakkk.. plaakk.." terdengar suara batang kontol lelaki itu menghantam nonok Nia dalam persenggamaan beda jenis itu.
setelah sepuluh menit pak jaksa menarik dg kasar rambut ibu nia.

"Ohhh.. ohhhh.. Bu Nia.. Oh.. Bu.. enak.. Buuuu.. entot Bu.. entot.. entottttt.. entooooooooooot" erang Sibutar-butar keenakan seraya menjambak keras rambut ibu Anton. Tampaknya Pak jaksa Sibeo sudah menyemprotkan pejunya ke lubang kawin pasangannya itu dengan kencangnya.
"Ohhh, ohhh.. Pak.. ohhh.. ohhhh.. Pakkkkk" rupanya Nia pun mencapai orgasmenya dengan sangat dahsyatnya.

Tubuh kedua insan itu berkelojatan di puncak persetubuhan mereka. Keringat mengalir deras di tubuh mereka. baju seragam dan baju ibu muda itu basah kuyup oleh keringat kenikmatan. Entah berapa lama meraka terdiam sementara batang kontol Pak jaksa masih menancap di nonok Nia dan tampak pejunya mulai meleleh membasahi paha ibu itu.

Air mata Nia mulai meleleh menahan malu bukan kepalang. Apa kata Anton seandainya suaminya itu mengetahui kejadian ini.
Namun dibalik penyesalan itu, Nia harus mengakui jaksa kontol* ini benar-benar mampu memuaskan libidonya, sangat jauh dibandingkan Anton yang hanya bertahan 5 menit setiap kali mereka melakukan hubungan suami istri. Seakan masih terasa olehnya sodokan sodokan batang kontol Sibeo yang luar biasa enaknya menggaruk kegatalan yang tadinya dirasakannya teramat sangat.

Tiba-tiba pintu dari sebelah ruangan terbuka. Kedua insan yang masih dalam posisi senggama itu terkejut luar biasa.
Pak Hamid, kanit arsip berusia 55 tahun berdiri tegak memandang mereka. Beliau tidak menyangka ruangan arsipnya dipakai untuk melakukan tindakan amoral itu. Tampak ada aroma marah yang luar biasa di mata orang tua itu.

Setelah kejadian itu, jaksa Sibeo diskors dan tidak boleh menangani perkara oleh atasannya. Ada laporan lisan dari pengadilan negeri ke kejaksaan tinggi atas tindakannya yang tidak senonoh itu sedangkan Nia dibebaskan dari segala tuduhan.


Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar