Total Tayangan Halaman

Jumat, 18 Maret 2011

Cerita Dewasa Ngentot Cewek di Kampus

Cerita Dewasa kali ini bermula pada Suatu siang di kampusku ceritanya waktu siang itu cuacanya panas dan gerah banget rasanya!, keringat gw mengalir seperti sungai (ciehhh terlalu mengada2 kayaknya!heheh ) dengan sapu tangan warna coklat yg selalu gw bawa dan  gw taruh di kantong celana sebelah kanan, dan setengah tengak tengok di depan papan pengumuman jadwal ujian, dan akupun segera melangkahkan kakiku ke kantin fakultas ekonomi di belakang kampus tempat gw kulaih!

Beberapa adik angkatan di bawah gw tersenyum menyapa ke arah gw sambil menundukkan kepala, gw kurang seberapa mengenal mereka, tapi gw balas senyuman itu dengan ramah sambil tetap menunjukkan kepinteran gw dengan membawa buku-buku akuntansi yang super tebal dan berat! Pamer dikit nich biar dikira kutu buku! Singkatnya cerita sex dewasa 17 tahun, setelah menenggak sebotol the botol dingin dan segera membayarnya, gw kembali ke ruangan IV, menanti kuliah siang yang terasa lama, karena waktu itu masih jam 11 lebih, dan kampus sepi karena hari jum'at. Akupun memilih duduk di bangku semen di bawah rindangnya pohon-pohon hijau ditaman ruangan IV.

Sekitar 13 menitan melamun, sesosok gadis yang gw kenal melangkah tergesa-gesa sambil membetulkan kacamata, dan tampak sama sibuknya kaya gw, membawa setumpuk buku yang tampak tak seimbang dengan ukuran tangannya yang mungil. Gadis berkulit putih itu tampak mengenali gw, lalu setengah berlari menghampiri gw sambil mengurai seulas senyum manis, Haloo
serunya. Haloo juga, sahut gw...Dia langsung mengibaskan tangannya ke bangku semen tempatku duduk, takut ada debu yang akan mengotori celana jeans putih ketatnya, seketat jeans itu membelit pantat indahnya yang terbungkus G-sting berenda yang membuat mata lelaki tak bekijap melihatnya, yang nampak samar tercetak padat pada lekukan antara paha, selangkangan, dan batas paha belakangnya, gw sedikit menelan ludah melihat pemandan seperti itu!hahahaha…nyem nyem mantabs

Dia menunduk, tak sengaja memperlihatkan bra krem berendanya yang tampak menggantung ragu, menampakkan belahan dan sedikit puting kemerahan dari dadanya yang berukuran  B kayaknya, lalu segera mengambil posisi duduk menyilangkan kaki di sampingku dan memulai obrolan dengan segala keluh kesah kerepotannya di rumah mengerjakan tugas akuntansi manajemen, sampai ribetnya
mengurusi manajemen pabrik pakaian milik ayahnya yang sedikit mengalami mis-manajemen ceritanya!

Gw menanggapinya dengan senyum dan komentar-komentar singkat yang membangun, sampai tanpa sadar tangannya mendarat di tengah pahaku, tak sengaja menyenggol kemaluanku yang entah kenapa menegang sejak dia duduk beberapa menit yang lalu, spontan dia nyeletuk bingung (atau berlagak bingung?) : Eh, lho, kamu kok 'bangun'? Sejak kapan, hayooo...mikirin apa? Pasti yang jorok-jorok ya?, dan komentar itu semakin panjang seiring makin merahnya mukaku, gw hanya bisa menunduk malu.

Tanpa bisa kutebak dia memberikan sebuah kejutan yang sangat-sangat membuat gw surprise setengah mati jantungan Emmm, mau 'dibantuin' ngga?

Penjelasan : Gadis itu adalah Dewiq, pacarku selama 1 tahun ini, dan kita udah biasa ngentot gitu pemirsa , gitu lho pembaca setia cerita sex dewasa 17 tahun ini

Wow, pikirku, hemmm, gw setengah bingung juga, bagaimana kita bisa 'gituan' di kampus? Setengah sadar bibirku mengucap, Wah, wikk...dimana?, Kita ke lantai 3 aja yuk, kan masih sepi?, setengah ragu namun dikalahkan oleh nafsu, gw menurut saja dengan sarannya. Biar nggak bikin curiga OB nya kampus yang bagian nge-pel, Dewiq pun beranjak duluan ke lantai 3 dan langsung menuju kamar mandi, lalu menguncinya dari dalam, selang 5 menit, gw menyusul naik ke lantai 3 dan setelah memastikan sama sekali tidak ada orang, gw menuju kamar mandi yang letaknya di pojok dan relatif
terhalang pembatas ruangan, gw mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup!

Cklik, terdengar slot dibuka, lalu gw mendorong pelan pintu itu sedikit, menyelinap, lalu cepat-cepat menutupnya seraya menghela nafas panjang karena deg-deg'an sekaligus capek merasakan terjalnya tangga ruangan IV. Dewiq tersenyum sambil langsung menarik pinggangku mendekat, sehingga bibirku yang setengah terbuka langsung dilumat nya. Buku-buku ku hampir jatuh, segera kutaruh di tepi bak kamar mandi dengan setengah terburu-buru, dan langsung tanganku ter-alih membuka kancing kemeja Dewiq, dan menyelipkan tanagnku ke sela-sela bra-putih nya.

Bunyi kecipak ciuman seolah bergema, menyadarkan kami yg larut dalam ciuman untuk mengurangi volume suara yang akan membuat orang 'penasaran' saat mendengarnya itu. Gw yang sangat tak sabar mencumbu Dewiq dengan ganas, leher dan telinganya tak luput dari sasaran jilatan lidahku, yang membuatnya mendesah manja. Dilepasnya kacamatanya dan ditaruh di dalam tasnya yang tergantung di pintu, lalu tangannya beraksi dengan lihai melepas kancing celana, memelorotkan celana panjang kainku, dan menyelipkan tangannya untuk meraih, menarik, dan meng-urut batang kemaluanku yang menegang dan puncaknya berubah kemerahan karena terangsang.

Gw juga melakukan hal yang sama dengan menarik celana panjang jeans ketat nya sebatas paha, berikut celana dalam putih berendanya yang sexy, lalu meraba kemaluannya dengan gemas, karena bulu-bulunya tampak selesai dicukur, sehingga belahan pinknya sangat menggoda. Jari telunjuk dan manis tangan kananku mengarah ke bibir kemaluannya dan menariknya ke samping kiri dan kanan, sementara jari tengahku memainkan klitorisnya yang mungil dan mulai menegang. OOuucchh... Rintih Dewiq di telinggw sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya.
Ssshhh...Ahhh, balasku merasakan nikmatnya kocokan tanagn Dewiq yang dibasahi sedikit air. Sambil terus meremas dada mungilnya yang mulus, adegan slaing meraba itu berlangsung selama beberapa menit.

Anga...,bisiknya sambil mendorong tubuhku perlahan menjauh, gw mengerti apa yang dimauinya. Gw membantunya melepas celana jeans dan celana dalamnya, menggantungnya di dekat tas. Dewiq lalu duduk di tepian bak kamar mandi, satu kakinya diangkat ke atas kloset duduk, tangannya ke belakang menyangga tubuhnya, dan setengah meliuk menggoda dengan tatapan penuh birahinya, dia menyorongkan vaginanya ke depan, sambil tangannya meraih dadanya sediri, memilin putingnya, dan meremas payudaranya dengan gerakan memutar ke atas.

Gw langsung melepas celanaku, menaruhnya, lalu segera berjongkok di depan selangkangan Dewiq, lalu menjilati belahan vaginanya yang terbuka lebar, menjejalkan hidungku, menghirup aroma wangi khas vaginanya yang selalu harum karena dia rajin membasuhnya dengan ramuan jawa dan meminum jamu-jamu yang selalu membuat kondisi vaginanya fresh.

Sshhh...Ahhh... desahnya sambil meremas rambutku. Kuselipkan dua jemariku, kuputar dan kutusukkan perlahan dalam-dalam, lalu kutarik dengan cepat, untuk kembali kuhunjamkan ke dalam sambil menjilati ujung klitorisnya...Dewiq semakin menggelinjang ke-enak-an, bibirnya digigit, dan mulai meracau.

Didorongnya pundakku tiba-tiba, dan keluar kata singkat dari bibirnya yang berpulas lipstik pink tipis menggoda : Duduk di kloset gih..., senyumnya tersimpul...Gw segera bangkit, menutup kloset, dan duduk di atasnya, mengangkangkan kaki, sehingga batang kemaluanku mendongak seolah menantang, dengan testis terkerut karena terangsang. Dewiq tak berlama-lama, langsung berlutut bertumpu pada kedua telapak atas kakiku yang masih bersepatu, memandangku sebentar dengan gemas. Kuelus rambut sebahunya, kuremas gemas, lalu kudorong perlahan ke arahku. Seolah menngerti, dikerjapkannya dengan jenaka kedua bola matanya, bibirnya menyungkup menyambut kepala penisku yang sudah demikian merona merah...cup...dikecupnya, lalu dijulurkannya lidahnya tepat pada lubang bagian atas, ditariknya garis ke bawah lewat jalur pada kepala penis, batang bawah, terus ke bawah, dan di lahapnya sebelah bola testisku, dikulum, dipijat digigit kecil, dan diputarnya kembali lidahnya ke atas, membuatku menggelinjang tertahan. Sungguh sensasi yang sangat luar
biasa...

Aksi nekat kami masih berlangsung sampai saat terdengar suara langkah mendekat yang membuat desah nafas kami sama-sama tertahan sesaat... Sssttt..., instruksiku singkat agar Dewiq menghentikan aktifitasnya. Kami sama-sama diam sampai akhirnya suara langkah yang sempat mendekat itu beranjak terdengar menjauh. Kami saling memandang dengan sedikit rasa tegang dan deg-deg'an yang masih tersisa dalam hati...Tapi kemudian berubah menjadi senyum merona pada wajah kami masing-masing

Batang kemaluanku yang sempat melemas kembali digenggam oleh Dewiq, sambil kembali dia dengan gemas mengecup dan mengulum penisku, dengan sesekali membuat gerakan deep throat yang membuat nafasku tertahan,seolah akan mencapai klimaks saja.
Angaaa...eemmmhhh...masukin sekarang aja ya? Pintanya manja. Akupun segera berdiri dan membimbing kedua lengannya untuk bangkit. Gw berdiri membelakanginya, sementara dia membalikkan diri untuk berpegang pada tepian bak kamar mandi, mengambil posisi menungging sambil berdiri. Gw segera mengelus pantatnya yang mulus & menggairahkan itu, mencari sela-sela di antara rambut kemaluannya yang tipis, daging bertumpuk kemerahan itu tampak menggoda dengan sedikit lelehan bening yang mengalir basah.
Gw mengarahkan batang penisku ke belahan merekah itu dengan tangan kiri, sementara tangan kananku terlingkar lewat paha kanan Dewiq, membuat huruf V terbalik dari arah depan, membuka bibir kemaluannya agar mempermudah penetrasi. Kugesekkan kepala penisku perlahan untuk merasakan sensasi hangatnya cairan miliknya, dan setelah licin, gw mulai mendorong kepala penisku ke dalam mulut vaginanya yang mulai melebar, terus semakin dalam, setelah masuk sepertiganya gw berhenti.

Kedua belah tanganku meraih payudaranya dari belakang, merabanya, memberi pijatan kecil pada putingnya yang menegang, meremasnya, sementara Dewiq membalikkan lehernya ke arah mukaku. Gw menggapai bibirnya yang terbuka,mengulumnya,memainkan lidahku di dalam mulutnya yang mengeluarkan rintihan-rintihan pelan, sambil menggerakkan pantatku dengan gerakan mendorong ke depan, membuat penisku semakin tertanam dalam hangatnya dua belah daging lembut lembap yang seolah merangkul dan menghisapnya dalam sebuah lobang hitam.

Emmmhhkkk...Ahk... Suara Dewiq tertahan sesaat gw menancapkan penisku dengan gerakan tusukan mendalam, bibirnya masih menempel dan mendesah, mengeluarkan aroma nafas hangatnya yang mulai memburu. Dewiq menggoyangkan pantatnya dengan gerakan memutar, sementara gw memaju-mundurkan penisku dengan sedikit memiringkan pantatku, menciptakan sensasi luar biasa bagi kami
berdua...Aaahhh...Eehhk...Ouch...angaa..., seru nya perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya. Peluh menetes di lehernya yang kujilati, dan cairan dari kemaluannya membuat sensasi suara bergesekan yang terdengar merdu di telinganya!
Cpak...cpak...Sllliurrppp..., membuatku semakin bersemangat meremas payudara Dewiq yang saat ini demikian keras. Masukin yang dalem dooo...ngg..., pintanya. Gw menurutinya dengan memperlahan gerakanku dengan tetap mempertahankan ritme, irama, dan tusukan yang semakin intensif, agresif dan dalam.

Ingin gw memandang wajah Dewiq lebih leluasa saat bercinta, gw mencabut kemaluanku, membalikkan badan Dewiq dengan segera, mendudukkannya di tepian bak kamar mandi, membimbing kedua kakinya melingkari pantatku, dan kembali gw menusukkan penisku. Gw memluk punggungnya, menahan tubuhnya agar tak terjatuh ke belakang, sambil terus menggoyangkan pantatku, menggauli Dewiq
yang terengah-engah sambil memejamkan matanya sambil menciumi bibir dan mulutku dengan penuh gairah.Anga...cepetin donk, please, gw mau nyampai nih..., serunya di antara desahan nafas yang memburu dan lenguhannya yang menggairahkan. Gw menciumi bibirnya sambil mempercepat gerakanku, menahan agar teriakan orgasmenya tak terdengar dari luar kamar mandi.
Anga, sekarang ya...sekarang...!, gw memberi beberapa tusukan mendalam sambil menggoyang pantatku memutar,Sleppp...sleppp..., dan disambut gelora dahsyat hentakan tubuh Dewiq yang terhempas pada dada dan perutku.

Aaahhkk...Anga...Ooucchhhkgg..Ermmmhhh, tangannya menggapai testisku dan meremasnya, membuat gerakan ku semakin mendalam di dalam hangatnya vagina Dewiq yang mengeluarkan lelehan lendir bening keputihan yang membasahi seluruh batang penis dan testisku. Dewiq melemas, namun masih memeluk dan menciumiku...Ah, curang, kamu belum nyampai ya? tanyanya. Iya nih, sahutku sambil tersenyum...Kamu memang perkasa ya, pujinya. Ah, bisa aja kamu, gw lalu mencabut penisku, dan tampak lelehan dari vaginanya menetes ke lantai kamar mandi, dan sebagian mengalir di paha mulusnya. Ayo sini gw keluarin kamu, katanya singkat, dan gw dibimbingnya duduk di kloset, dia membelakangiku, duduk di atas pangkuanku dengan mengangkangkan
kakinya lebar-lebar, sambil tangan kirinya membimbing penisku kembali membelah vaginanya yang basah...

Aaahhhsss......Enak banget wiq, seruku di telinganya saat dia mulai menaik-turunkan pantatnya, memompa sumur spermgw untuk segera muncrat ke atas, ke dalam vagina hangatnya...Dewiq mengerang bergairah saat kubantu menghempaskan pantatnya dalam-dalam, sehingga gw bisa merasakan bahwa seluruh kedalaman vaginanya telah kujelajahi, tekstur vaginanya yang rapat
terasa mentok pada satu permukaan yang kuyakini sebagai mulut rahim, terasa licin, padat, keras, menghantam permukaan kepala penisku berkali-kali.

Ahhh, wiqqqq, sini balik badan, instruksiku, yang langsung disambut gerakan cepat Dewiq mencabut penisku, memutar badannya menghadapku, untuk kemudian kembali menaiki pelana pangkuanku. Tanpa dibantu kedua tangannya, Dia menduduki penisku dengan cepat, sehingga langsung melesak ke dalam vaginanya dengan cepat dan penuh sensasi. Gw menaik turunkan pantat kenyalnya berkali-
kali sampai pada satu titik, gw merasa akan orgasme. Kukulum puting dadanya yang menegang merah, kuhisap, dan seiring gw mencapai klimaksku, kucium bibirnya dengan ganas, sambil mengerang dalam belitan lidah Dewiq yang terampil.

Aaaahhkk...wiqq...Ouuuchh...Emmmhh..kk..., pahagw menegang sesaat, pantatku terhunjam dalam, batang kemaluanku hilang tertelan vaginanya yang merekah merah, spermgw muncrat deras ke dalam vaginanya yang disambut lenguhan panjang Dewiq yang ternyata meraih orgasmenya untuk kali yang kedua...Ahhhh, Anga..., Tubuhnya memompa beberapa kali sampai penisku melemah...
Lelehan spermgw dan cairan vaginanya meluber keluar membasahi paha, selangkangan, dan kemaluan kami...Dewiq menciumiku dengan lembut...Kamu hebat banget sih, sayang, senyumnya...Gw hanya menjawab pujiannya dengan senyuman...

Setelah membasuh diri bergantian, saat akan keluar dari pintu, tiba-tiba penisku menegang kembali entah apa sebabnya.wiqq...gw masih..., Dewiq langsung menjamah batang penisku dari luar celana yang telah kukenakan. Tanpa berkata lebih lanjut, secara cepat dia membuka resleting dan mengeluarkan batang penisku, Dasar, kok nggak dari tadi sih, serunya gemas. Gw hanya nyengir. Selanjutnya Ia langsung berjongkok dan melakukan blow job,Kamu ngga'capek?, tanyaku, dia hanya menggelengkan kepala, sambil terus menghisap batang kemaluanku dari pangkal ke ujung dengan rapat dan cepat, tangannya meremas testisku dengan lembut, dan tangan satunya mengocok batang penis sampai lehernya dengan cepat...Ahhh,wiq, gw keluar sekarang... Crrrttt...crrrttt...Mulut Dewiq terasa semakin liat dan hangat dengan tumpahan spermgw dalam mulutnya, dibalurkannya ke seluruh batang kemaluanku untuk kemudian dihisapnya dengan keras sampai lepas, ditelannya cairan semen itu mentah-mentah...
Gw selalu terpesona dengan aksinya menelan cairan kelelakian tanpa ada rasa canggung itu. Selesai mengelap mulutnya, dia mencium bibirku, membuatku merasakan sendiri rasa sisa cairan semenku, memberi sensasi ciuman luar biasa ini! Dan kamipun berciuman hangat di kedua pipi dan kening, sebelum perlahan setengah mengendap-endap, Dewiq terlebih dahulu keluar dari kamar mandi menuju ruang kuliah, dan setelah gw kembali membasuh diri, gw segera menyusulnya ke ruang kelas dan duduk di sebelahnya. Beberapa anak yang telah datang di kelas melihat ke arah kami dan menguraikan senyum sapaan seperti biasa kepada kami berdua, maklum, di kampus kami sudah terkenal berpacarana2 Di sela-sela mata kuliah yang diajarkan siang itu, Dewiq membisikkan sebuah kata di telinggw :

Anga...I love you so muachh you so hot today

membuatku tersenyum dan semangat, walau jujur, siang itu panas sekali tapi gimana ya ngentot dengan pacar dikampus beda banget rasanya! begitu nikmatnya petualangan ngentot cewek di kampus! Mau coba? Gw ga tanggung resiko kalau kalian ketahuan berbuat mesum di kampus lho! Bisa bisa kalian di skor!hahahaha

akibat dari Video Dewasa Ariel Vs Lunamaya dan Cut Tari

Cerita Dewasa berikut ini adalah kisah sex nyata yang gw alami sendiri akibat dari video dewasa ariel vs luna maya dan cut tari yang sedang marak beredar, berikut cerita sexnya, Pada tanggal 10 juni 2010, Gw mendatangi Hotel C yang terletak di dekat Pancoran Jakarta selatan dimana ada teman masa SMU menginap untuk sebuah keperluan workshop di Jakarta. Teman cewek gw ini, dulu sempat dekat dengan gw pada masa-masa SMU. ternyata gadis idola gw ini hingga sekarang belum menikah, entah belum ada jodoh atau karena sebab lain Gw tak tau. Maya (sebut saja demikian) saat ini bekerja di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang kelautan yang berbasis di Indonesia Timur. Walau sering ke Jakarta, namun baru kali ini kami berjanji untuk bertemu, terima kasih facebook yang telah memungkinkan pertemuan ini terjadi! cerita sex dewasa berawal dari facebook!hihihi
Ok lanjut ke Cerita Dewasanya, Gw duduk di Lobby, memesan teh dan duduk menunggu Maya datang menemuiku. Baru setengah batang rokok kuhisap, Maya datang. Hmmm wajahnya masih menarik seperti dahulu, dengan mengenakan rok selutut yang agak ketat berwarna biru tua, blouse warna putih dan blazer senada rok, Maya tampak sebagaimana seharusnya seorang wanita karir berpakaian.
Hai Don ... apa kabar ?
(Maya memanggilku Donny, nama akrabku di masa SMU karena memang kulitku lebih hitam daripada teman-teman lain)
Hai Maya... baik, sibuk terus ya ?
iya nih, ini juga baru kelar workshopnya, nih masih bawa materi... sahutnya sambil menunjukkan map plastik berisi dokumen.
Kamipun bersalaman dan cipika cipiki formalitas. Berbagai cerita pun mengalir lancar, hingga tak terasa sudah mendekati jam 20 malam. Maya pamit untuk mandi di kamarnya, dan setelah itu kami akan makan malam di luar.
Selesai mandi, Maya berganti kostum, kali ini celana jeans belel. sepatu ket putih dan kaos berwarna putih. Dalam perjalanan menuju Rumah Makan Sunda yang memang tidak begitu jauh, kami lebih banyak diam. Berbagai kenangan masa lalu lebih ramai bermunculan di benakku, mungkin juga Maya .
Makanan telah dipesan, Gw pun leluasa memandang Maya . Masih cantik...
Don .. ngapain aja kamu sekarang ?
Ya.. gini-gini aja, jualan keliling Indonesia sahutku
enak dong.. kalo ke Bali mampir ya ke rumah.. kata Mayaa
ah.. nanti pacarmu sewot !
hahah .. mosok sama pacarku aja kok tGwt... iya kalo ada.. kalo gak ada ? wong Gw aja gak tGwt sama istrimu kok
hlo emang kamu gak punya pacar ?
sekarang sih gak ada... kemaren sempat ada, tapi ya gitu... setiap cowok yang dekat denganku selalu melarikan diri ketika Gw ajak serius, sama kaya kamu dulu !
eh Maya.. emang dulu kamu mau sama Gw ? bukannya surat-suratku gak pernah kamu balas ? ada kali 5 surat yang kukirim lewat pos ditujukan kepadamu ... Maya Aulia, SMU ********, jalan *********** surat-surat itu intinya sih nembak kamu lah.. kalo bahasa anak sekarang
hlo, Gw gak pernah terima surat-surat itu Don ! gak satupun !
waduuuh... terus siapa yang baca ya ? makanya setelah kamu gak balas surat-suratku dan kamu bersikap seolah gak ada apa-apa sama Gw, ya Gw pikir kamu hanya mau berteman... makanya Gw heran, kenapa kamu komplain setiap malam minggu Gw gak main ke rumahmu... toh kita gak pacaran ..!
hmmm iya.. waktu itu Gw berharap, kamu ngajak Gw pacaran Don.. tapi gak pernah terucap sekalimatpun dari dirimu .. yang ada setelah lulus kamu malah pacaran sama siapa itu ..? teman kampusmu yang suka kau kenal-kenalin kemana-mana itu! Ketika hatiku berharap, ketika diriku siap ... kau melarikan diri !
hmmm nanti dulu, Gw jadi ingat sama Bu Budi, guru BP dia pernah menegorku untuk belajar dulu jangan main surat-suratan ... tapi waktu itu Gw gak perhatikan... ingat Gw sekarang namanya kan Maya Sirait ! dipanggil Bu Budi karena kawin sama Pak Budi matematika ..jangan-jangan surat itu dia yang terima ! Mampus Gw !
ha ha ha ha ha ..... salah sendiri.. pake surat-suratan kaya jaman kuno ! ngomong langsung kenapa !
habis, Gw malu kan Maya... iya kalo kamu mau.. kalo nolak kan gak begitu malu kalo pake surat..
ya sudah... sudah jadi sejarah... he he he gimana keluargamu sekarang Don ?
Pembicaraanmu bergeser ke topik lain yang gak begitu penting, setelah makan, kami kembali ke hotelnya, kali ini agak jauh memutar di putaran Kuningan. Ketika radio mobil membahas soal video mesumnya yang diduga dilGwkan oleh Ariel, Luna dan Cut, Maya bertanya,
emang itu beneran Don ? Ariel beneran ?
gak tau ah.. belum liat jelas juga sih... belum sempat liatnya
emang kamu punya ?
Ada tuh di laptop, yang katanya sama Cut Tari juga ada
Liat doong !
Ya ntar aja di Hotel, baterainya habis laptopku...
Masuk kamarnya, pintu kamar sengaja dibiarkan dibuka, dia belum nyaman lah berduaan dengan yang bukan muhrimnya. Kuberitahukan dimana file-file yang dia ingin lihat itu berada dan Gw mohon ijin menggunakan kamar mandinya untuk mandi.
Beberapa saat kemudian, Gw keluar dari kamar mandinya, bertelanjang dada, karena kaosku terjatuh tersiram shower. Tampak Maya sedang memiringkan kepalanya sambil menonton video yang tampaknya salah orientasi itu. Gw mendekat,
gambarnya bagus juga...
ooh itu beneran Cut Tari ya ?
iya kali.. Cut Tari yang mana juga gw gak apal
Liat deh.. matanya ... bibirnya... tuh tuh
Gw mendekat, berdiri membungkuk dibelakang Maya ikut memperhatikan video yang sedang diputar. Ufff... luar biasa ! video itu benar-benar membuat Maya terpGw tak berkedip memperhatikan, sementara Gw di belakang mulai tegang dan pening.
Gw melangkah ke pintu, kututup pintu, gak enak ntar ada yang tau . Padahal karena memang Gw punya maksud lain.
keluarain luar aja.. ntar hamil...he he he Maya berkomentar ketika ada dialog di dalam video Mau Keluarin dimana ? terdengar.
Durasi video habis, Maya beranjak berdiri, menghela nafas dan memandangku ih.. kenapa liatnya begitu
Gak pa pa .. Gw kangen kamu Maya... baru kusadari betapa Gw bodoh saat itu, gak bilang langsung sama kamu
sudahlah..gpp kok.. sudah jadi sejarah.. toh kamu sekarang sudah menikah.. punya anak...
Mayaa gak sempat menyelesaikan kalimatnya, ketika tiba-tiba kucium bibirnya dan kukulum perlahan. Maya sedikit tercekat, ada penolakan .. ada hasrat... ada tantangan .. ada petualangan bercampur dalam respon Maya terhadap ciumanku.
Tiba-tiba, Maya mendorongku dan sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiriku. Gw tak surut selangkahpun, kurengkuh dia dalam pelukan, kuciumi rambut kepalanya dan keningnya kemudiah ku peluk lagi erat. Maya mulai terisak...
kamu jahat Don... Gw mau kau apakan saja.... asal jangan pernah kau meninggalkanku !
iya beibz... andai Gw mengetahui waktu itu...
Kali ini, Gw terbawa oleh perasaan, air matGw mengalir dan Gw sedikit terisak. Maya mengusap airmatGw, kemudian mencium bibirku
Gw sayang dan kangen kamu... bisiknya
Ciuman bibir berdasar naluri dan penuh perasaan itu, terjadi sekian lama, rasanya memang beda ketika kau berciuman dengan seseorang yang benar-benar kau tau bahwa dia menyayangi dan membutuhkanmu, kau seakan tidak menginjak tanah.
Kali ini, hasrat dasar manusia mendorongku untuk melangkah ke tahap yang lebih jauh. Kulucuti pakaiannya, kubaringkan di tempat tidur dan kujelajahi seluruh lekuk tubuhnya dengan bibir dan lidahku. Payudaranya yang membulat dengan puting kecil coklat muda yang agak tenggelam itu kuhisap-hisap, kujilat-jilat dan kugigit-gigit hingga sekarang tampang sedikit menonjol. Vaginanya yang hangat dan basah itu, juga kujelajahi dengan lidah dan bibirku. Maya menggigit bibirnya sendiri, mencengkeram bahuku dan mengetatkan jepitan
Kembali ciuman bibir kulGwkan, dengan bisikan-bisikan mantra ajaib asal bunyi di teDonanya. Maya meresponse lebih dahsyat kali ini, matanya terpejam penuh penghayatan. Penetrasi kulGwkan perlahan, desakan pada vaginanya yang terasa sempit membutuhkan sedikit energi tambahan. Ketika terasa posisinya sudah nyaman, kudorongkan sekuat tenaga pinggulku untuk menyatukan Donga dan Yoni kami. Maya berseru lirih...aaaaaaacccch...
MOT standar berlangsung sekitar 3 menit, kemudian Maya diatas, namun tampaknya dia belum begitu ahli, goyanganya belum memiliki irama yang indah. Maya cenderung bergerak patah-patah dan menekan kuat pinggulku, tampaknya dia gemes. 2 menit WOT yang tidak terlalau lancar, wajah Maya sudah memerah dan matanya semakin sayu.
Mayaa kutidurkan tengkurap, pinggulnya kuangkat hingga agak nungging, kuganjal bantal dan kemudian kulakan penetrasi lagi. Vaginanya sudah sangat licin, goyangan dengan rpm tinggi kulGwkan beberapa saat, ketika terasa dinding pertahananku sudah mulai melemah pertanda akan tumpahnya jutaan calon jenderal ke dalam vaginanya, kurobah posisi, kali ini miring, kaki kanan Maya lurus, kaki kirinya menekuk ke depan, badannya miring dan Gw bisa leluasa memandang payudaranya yang bergoyang-goyang ketika kusodokkan penisku.
jangan pernah tinggalkan Gw ya beib... aaah uuuh... oohh
iya... tak akan pernah Gw meninggalkanmu lagi...uuph oooh
temani Gw terus.... walau kamu berkeluarga Gw tak peduli ... kamu atur gimana caranya... aah aah... aauuw ssshhh
iya beib.. Gw ngerti.. uuuh.. ahhhh mau keluar nih...
mau keluarin dimana ? bisik Maya sambil terengah-engah. Sesaat seakan Gw pernah mendengar kalimat itu dan juga posisi ini.. de javu .. tapi entahlah.
Gw jawab dengan tindakan, kusemprotkan seluruh sperma yang tersedia saat itu ke dalam rahim Maya . Maya kemudian menjerit tertahan ooooooggghhh
Kupeluk Maya erat, kuciumi dia kemudian kami tertidur. Ketika Gw terbangun, beberapa saat kemudian tampak lelehan sperma putih bercampur darah merah tua mengalir dari selangkangan Maya . Maya masih tertidur...
Gw ambil HP, mengirimkan sms RI 1 say.. Gw nungguin ngedit on line ya .. di studio **** kayaknya sampai pagi
setelah ada jawaban ok..Gw tidur.. ngantuk nich...mmuuuach Gw pun kembali tidur memeluk Maya .
Jam 5 subuh, Maya membangunkanku .. Gw bisa hamil nih Don ...
hmmm iya... gumamku mengantuk
jebol juga perawanku nih ..
hmmm iya... gumamku lagi
Don ! bangun ! harus bagaimana ini !! Dasar kebooo tidur melulu !
Gw terbangun seketika, otakku berputar dan berbagai Rencana Dewasa telah tersedia disana. Cari Postinor 2 di apotik buat Maya , agar gak hamil, menemaninya lagi malam berikutnya ... dan mengantarnya ke Bandara Jumat ini...